Penawaran (Supply): Konsep Penting yang Wajib Kamu Pahami dalam satuHal!

Wahyu Wijayanto Avatar



,

share

48356939932 0db440cff5 k | Penawaran (Supply): Konsep Penting yang Wajib Kamu Pahami dalam satuHal!

Pernah gak sih Kamu perhatiin kenapa pas bulan Ramadan harga sembako di mana-mana tiba-tiba naik drastis? Atau kenapa sekarang rasanya di tiap kelurahan ada aja cabang Mie Gacoan yang baru buka? Atau waktu tahun 2021 – 2023 di tiap susut jalan ada aja cabang Mixue baru yang bermunculan? Nah, fenomena ini semua ada kaitannya sama konsep yang disebut “penawaran” atau “supply” dalam istilah ekonomi!

Tapi, kita juga harus ingat kalau prinsip Penawaran (Supply) itu nggak bisa berdiri sendiri, karena di sisi lain juga ada prinsip Permintaan (Demand) yang saling mempengaruhi.

NFT Monkey Purple | Penawaran (Supply): Konsep Penting yang Wajib Kamu Pahami dalam satuHal!
credit pixabay

Penawaran adalah konsep yang sering kita temui sehari-hari, bahkan tanpa disadari. Mulai dari jualan online, warung kopi, jasa titip (jastip), sampe bisnis NFT, semuanya berhubungan erat dengan supply. Kita akan pelajari lebih dalam biar Kamu makin paham dengan konsep yang satu ini, dan bisa lebih jago dalam memahami pergerakan pasar!

Apa Itu Penawaran (Supply)?

Definisi Simpel

Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang siap dijual oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Gampangnya: “Berapa banyak yang mau gw jual kalau harganya segini?” Ini adalah salah satu pertimbangan yang kerap dipikirkan oleh para pengusaha atau penjual sebelum menentukan stok barang.

Tapi kita juga perlu ingat bahwa permintaan dari konsumen ikut berperan. Misalnya, ketika konsumen lagi FOMO banget suatu barang, produsen mungkin bersedia menambah supply meskipun biaya produksinya tinggi. Jadi, penawaran dan permintaan ini saling mengisi dan memengaruhi satu sama lain dalam proses penetapan harga.

Contoh Sehari-hari

Sekarang kita lihat beberapa contoh supaya lebih gampang dipahami:

  • Gorengan: Berapa banyak gorengan (Supply) yang akan dibuat abang gorengan hari ini, tergantung dari jumlah permintaan di pasaran dan juga harga bahan bakunya. Pada dasarnya sih abang gorengan ini juga melakukan analisa berdasarkan data yang dia punya. Bisa jadi di rumahnya dia punya file spreadsheet untuk analisa stock yang harus dia buat seetiap harinya kan?
  • Content Creator: Berapa banyak konten yang bakal diposting oleh seorang content creator, tergantung dari engagement yang mereka dapatkan dan permintaan audiens.

Hukum Penawaran

Prinsip Dasarnya

Ada prinsip dasar dalam hukum penawaran:

  • Semakin tinggi harga โ†’ Semakin banyak produsen yang bersedia menyediakan barang atau jasa tersebut.
  • Semakin rendah harga โ†’ Semakin sedikit produsen yang tertarik menyediakannya.

Konsep ini logis, karena ketika harga suatu barang atau jasa naik, produsen akan mendapatkan keuntungan lebih besar sehingga mereka lebih terdorong untuk memproduksi lebih banyak. Sebaliknya, jika harga turun, minat untuk memproduksi barang tersebut akan berkurang. Tapi, kita juga harus inget, permintaan yang kuat dari konsumen bisa menjadi pemicu agar produsen tetap memproduksi barang tersebut, meski harganya nggak tinggi.

Contoh Yang Sering Kita Temui

  1. Fenomena Coffee Shop
  • Saat harga kopi sedang tinggi, banyak yang tertarik membuka coffee shop demi meraih untung lebih besar. Namun, saat harga turun atau permintaan kopi menurun, beberapa coffee shop bisa tutup atau beralih ke bisnis lain.
  1. Tren Jualan Online
  • Jika keuntungan bisnis online besar, banyak orang tertarik menjadi reseller atau membuka toko online. Tetapi ketika persaingan tinggi dan profit mulai menurun, banyak yang memilih untuk mundur. Di sinilah hukum penawaran dan permintaan berperan bersama: permintaan tinggi mendukung produsen untuk tetap bertahan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Beberapa faktor penting ikut mempengaruhi tingkat penawaran di pasar, yang di antaranya adalah:

1. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah faktor utama yang memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Semakin tinggi biaya produksi, semakin sulit bagi produsen untuk menyediakan barang dengan harga terjangkau, sehingga penawaran akan berkurang.

  • Contoh: Kalau harga cabe rawit naik, tukang gorengan atau warung pecel lele mungkin akan mengurangi jumlah cabe yang dikasih secara gratis atau mengurangi porsi dari sebelumnya karena terlalu mahal. Tapi, kalau permintaan konsumen tetap kuat, mereka mungkin gak akan mengurani apa yang biasanya mereka kasih ke konsumen, tapi mereka mungkin akan memilih untuk menaikan harga jual baik untuk sementara sampai harga cabe rawit normal lagi atau seterusnya demi untuk tetap memenuhi keinginan pelanggan.

2. Teknologi

Kemajuan teknologi bisa membuat produksi lebih efisien, sehingga supply bisa bertambah. Dengan teknologi yang lebih maju, produsen mampu menghasilkan barang dalam jumlah besar dengan biaya lebih rendah.

  • Contoh: Kalau kita pakai contoh di atas tentang Mixue yang tiba-tiba punya banyak cabang, hal itu dimungkinkan karena didukung oleh kemajuan teknologi, khususnya di aspek produksi es krimnya sendiri. Zaman sekarang, produksi es krim bisa dilakukan dalam hitungan menit dan cuma butuh mesin yang compact dan gak lebih besar dari ukuran kulkas dua pintu. Bayangin kalau misalnya Mixue harus produksi es krimnya di pabrik pusat, katakanlah di Jakarta, dan mereka harus distribusikan es krim itu ke masing-masing cabangnya, sudah pasti perkembangan (growth) mereka gak akan sebesar itu. Karena supply barang dagang utama mereka bisa didapat dengan mudah dan cepat di masing-masing cabang, mereka bisa dengan mudah menyediakan supply untuk demand yang pada waktu itu lagi tinggi-tingginya.

3. Harga Barang Lain

Ketika harga bahan baku utama meningkat, produsen mungkin akan mempertimbangkan untuk memproduksi barang pengganti yang lebih menguntungkan. Ini terjadi karena perubahan harga bahan baku dapat menekan margin keuntungan jika produsen tetap memproduksi barang aslinya. Oleh karena itu, beralih ke barang pengganti yang lebih ekonomis dapat menjadi solusi untuk tetap memenuhi permintaan pasar tanpa meningkatkan biaya produksi secara signifikan.

  • Contoh: Misalkan harga daging sapi naik drastis, sehingga biaya produksi burger daging sapi pun ikut naik. Untuk tetap bersaing dan menjaga margin keuntungan, produsen mungkin memilih untuk membuat burger berbahan dasar jamur atau kacang-kacangan, seperti burger jamur atau burger kacang hitam. Dengan cara ini, produsen bisa menawarkan produk alternatif yang tetap menarik bagi konsumenโ€”terutama bagi mereka yang mencari pilihan lebih murah atau ramah lingkunganโ€”tanpa terbebani oleh tingginya biaya bahan baku utama.

4. Ekspektasi Masa Depan

Ekspektasi atau prediksi tentang perubahan harga di masa depan dapat sangat memengaruhi keputusan produsen terkait jumlah penawaran di pasar saat ini. Ketika produsen memperkirakan harga suatu barang akan meningkat di masa mendatang, mereka mungkin akan menahan sebagian stok yang ada atau memperlambat penjualan agar bisa menjualnya nanti dengan harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika mereka memperkirakan harga akan turun, produsen cenderung meningkatkan penjualan saat ini untuk memaksimalkan keuntungan sebelum penurunan harga terjadi.

  • Contoh: Menjelang bulan Ramadhan atau Idul Fitri, harga minyak goreng sering banget naik karena permintaan yang meningkat dan ekspektasi bahwa harga akan terus naik selama periode tersebut. Mengetahui hal ini, produsen atau distributor minyak goreng biasanya akan menyimpan stok (baca: Menimbun) lebih banyak sebelum kenaikan harga terjadi. Dengan demikian, mereka bisa memanfaatkan momentum untuk menjual minyak goreng dengan harga yang lebih tinggi saat permintaan sedang tinggi. Tapi, jika setelah harga naik konsumen mulai mencari alternatif lain atau membatasi pembelian, produsen mungkin akan menyesuaikan kembali jumlah supply agar penjualan tetap stabil.

5. Jumlah Produsen

Jumlah produsen dalam suatu industri berpengaruh langsung terhadap total supply di pasar. Semakin banyak produsen yang memasuki suatu industri, semakin besar jumlah barang yang tersedia. Hal ini sering terjadi ketika suatu sektor industri sedang berkembang pesat atau terlihat menjanjikan dari sisi keuntungan, sehingga menarik banyak produsen baru untuk ikut serta.

  • Contoh: Misalnya, selama pandemi COVID-19, industri masker kain dan hand sanitizer mengalami lonjakan jumlah produsen, dari usaha kecil rumahan hingga perusahaan besar. Banyak orang melihat peluang bisnis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk-produk kesehatan ini. Akibatnya, supply masker dan hand sanitizer meningkat tajam di pasaran untuk mengimbangi permintaan yang melonjak. Dengan semakin banyaknya produsen yang masuk, konsumen akhirnya memiliki banyak pilihan, dan harga produk pun menjadi lebih kompetitif.

Kurva Penawaran

Bentuk Dasar

Kurva penawaran pada dasarnya memiliki bentuk naik dari kiri bawah ke kanan atas. Kenapa bisa begitu?

  • Sumbu X: Menunjukkan jumlah barang.
  • Sumbu Y: Menunjukkan harga.
  • Semakin tinggi harga, semakin banyak produsen yang tertarik menyediakan barang tersebut.

Tapi kita juga perlu mengingat bahwa kurva permintaan berperan sebagai pengimbangnya, karena permintaan yang tinggi bisa memengaruhi harga dan supply barang di pasar.

Kurva Penawaran

Pergeseran Kurva

  1. Kurva Bergeser ke Kanan
  • Artinya, supply bertambah, bisa karena lebih banyak produsen yang tertarik masuk atau karena biaya produksi turun.
  • Contoh: Banyak restoran Korea bermunculan karena tren Korean Wave, membuat supply makanan Korea meningkat seiring permintaan yang tinggi.
  1. Kurva Bergeser ke Kiri
  • Artinya, supply berkurang, yang bisa disebabkan oleh turunnya jumlah produsen atau naiknya biaya produksi.
  • Contoh: Banyak warung tutup saat PPKM, sehingga supply makanan berkurang. Namun, jika permintaan kembali meningkat, supply juga akan menyesuaikan.

Elastisitas Penawaran

Apa Itu?

Elastisitas penawaran adalah konsep yang mengukur seberapa besar respon produsen terhadap perubahan harga. Artinya, elastisitas penawaran menunjukkan sejauh mana jumlah barang yang ditawarkan bisa menyesuaikan diri ketika harga berubah. Tingkat elastisitas ini bisa bervariasi, tergantung pada jenis barang dan kemampuan produsen untuk meningkatkan atau mengurangi produksi dengan cepat. Secara umum, elastisitas penawaran terbagi menjadi dua jenis:

Jenis-jenis Elastisitas Penawaran

  1. Elastis
  • Ketika penawaran bersifat elastis, sedikit perubahan harga bisa mendorong perubahan supply yang besar. Ini umumnya terjadi pada produk-produk yang mudah diproduksi dalam jumlah besar atau tidak membutuhkan waktu lama untuk ditambah produksinya.
  • Contoh: Dalam bisnis makanan siap saji, seperti kedai kopi atau restaurant burger, produsen bisa dengan mudah menambah supply ketika terjadi peningkatan permintaan, misalnya selama jam makan siang atau saat ada promosi khusus. Karena bahan-bahan seperti roti, daging, dan kopi sudah tersedia dan siap diolah, gerai makanan cepat saji dapat merespons lonjakan permintaan dengan menambah jumlah produk yang disajikan dalam waktu singkat. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka untuk memenuhi permintaan lebih besar tanpa perlu waktu persiapan yang lama, sehingga respons terhadap perubahan permintaan bisa dilakukan dengan cepat.
  1. Inelastis
  • Ketika penawaran bersifat inelastis, perubahan harga yang besar sekalipun tidak mengubah jumlah supply secara signifikan. Ini biasanya terjadi pada barang yang membutuhkan waktu produksi lama atau memiliki keterbatasan sumber daya, sehingga sulit untuk segera menambah supply.
  • Contoh: Produk-produk pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan, bersifat inelastis karena memerlukan waktu tanam dan panen yang cukup lama. Misalnya, jika terjadi peningkatan permintaan akan tomat, produsen tidak dapat segera menambah jumlah tomat di pasaran. Meski harga naik, waktu tanam dan kondisi cuaca menjadi faktor yang membatasi produksi, sehingga supply tidak bisa meningkat dengan cepat.

Aplikasi dalam Dunia Nyata

  1. Bisnis Online
  • Dropshipping:
    Model bisnis dropshipping memungkinkan penjual menawarkan banyak produk tanpa harus menyimpan stok sendiri. Barang hanya diproduksi atau dipesan dari supplier sesuai permintaan pelanggan, sehingga supply sangat fleksibel. Jika terjadi lonjakan permintaan, penjual dapat menambah produk tanpa perlu memikirkan biaya penyimpanan atau produksi.
  • Print-on-demand:
    Bisnis print-on-demand (seperti desain kaos custom atau aksesori) langsung menyesuaikan jumlah produksi dengan permintaan pelanggan. Misalnya, saat ada produk yang sedang viral, penjual dapat segera meningkatkan supply tanpa risiko penumpukan stok, karena produksi hanya dilakukan saat ada pesanan.
  • Marketplace:
    Platform seperti Tokopedia atau Shopee menyediakan ruang bagi banyak penjual untuk menawarkan berbagai macam produk. Banyaknya penjual yang bersaing di marketplace membuat supply produk di pasar sangat beragam, menjaga harga kompetitif dan memungkinkan konsumen memilih sesuai kebutuhan. Ketika ada kenaikan permintaan pada kategori tertentu, marketplace dapat menampung lebih banyak penjual untuk menyesuaikan supply dengan cepat.
  1. Ekonomi Kreatif
  • Content Creator:
    Dalam dunia digital, seorang content creator (misalnya YouTuber atau TikToker) dapat menambah jumlah konten yang diproduksi saat viewership sedang tinggi atau saat kontennya viral. Ini adalah contoh supply yang fleksibel, di mana creator menambah frekuensi posting untuk mempertahankan engagement dan memaksimalkan pendapatan dari iklan atau sponsor.
  • Freelancer:
    Freelancer di bidang desain, penulisan, atau coding dapat menambah slot proyek atau jam kerja jika permintaan atau tarif naik, misalnya saat ada proyek musiman atau permintaan tinggi di periode tertentu. Dengan demikian, mereka dapat menyesuaikan kapasitas kerja untuk mengimbangi lonjakan permintaan.
  • Digital Artist:
    Seorang digital artist yang menerima commission work dapat meningkatkan kapasitas pesanan jika permintaan dan harga sedang tinggi. Misalnya, ketika ada tren ilustrasi atau NFT yang sedang booming, artist bisa menambah jumlah pesanan yang diterima, asalkan kualitas tetap terjaga.
  1. Bisnis F&B
  • Cloud Kitchen:
    Cloud kitchen, atau dapur khusus untuk layanan pesan antar, memungkinkan bisnis kuliner menambah menu baru atau menyesuaikan jenis makanan sesuai tren. Misalnya, saat minuman boba atau kopi susu viral, cloud kitchen bisa dengan cepat menambahkan menu tersebut untuk memenuhi permintaan pasar yang sedang booming tanpa perlu menambah lokasi fisik.
  • Franchise:
    Dalam bisnis franchise (seperti KFC atau McDonald’s), sistem dan standar operasional yang sama di setiap cabang menjamin supply tetap stabil. Setiap cabang dapat menyesuaikan produksi sesuai permintaan setempat, namun tetap mempertahankan kualitas dan kuantitas yang sama di semua lokasi.
  • UMKM:
    Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kuliner, seperti bisnis katering atau makanan ringan, memiliki fleksibilitas tinggi dalam produksi. Jika permintaan pasar meningkat, UMKM dapat dengan cepat menambah supply atau memperluas variasi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Fleksibilitas ini memberi keunggulan dalam bersaing dengan bisnis besar yang mungkin memiliki proses produksi lebih panjang.

Kesimpulan

Gimana? sekarang Kamu udah paham tentang konsep supply atau penawaran kan? Intinya, supply itu dinamis dan berubah sesuai kondisi pasar, tapi jangan lupa kalau supply nggak berjalan sendiri. Permintaan dari konsumen berperan besar dalam menentukan berapa banyak yang harus diproduksi, sehingga produsen harus jeli dalam memahami kedua prinsip ini agar bisa membuat keputusan bisnis yang tepat.

Buat Kamu yang mau atau sedang menjalankan bisnis, memahami prinsip penawaran ini bakal sangat membantu, khususnya dalam:

  • Menentukan harga yang tepat
  • Mengelola produksi dengan lebih efisien
  • Mengantisipasi perubahan tren pasar
  • Merancang strategi bisnis yang berkelanjutan

share

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments