Dasar-Dasar yang Perlu Kamu Tahu tentang Ekonomi Mikro dalam satuHal!

Wahyu Wijayanto Avatar



,

share

Feature image aktivitas pedagangan di pasar ikan

Pernah gak sih kamu kepikiran kenapa harga kopi di coffee shop favorit kamu tiba-tiba naik? Atau kenapa harga tiket konser idol K-pop bisa sampe jutaan rupiah dan ludes dalam hitungan detik? Mungkin kamu heran, kenapa barang yang dulunya murah sekarang jadi mahal, atau kenapa ada aja yang rela bayar mahal buat sesuatu yang menurutmu biasa aja. Nah, semua itu sebenernya bisa dijelaskan lewat ilmu ekonomi mikro!

Ekonomi Mikro Dalam Kehidupan Sehari-hari

Ekonomi mikro itu gak serumit yang mungkin kamu bayangin. Sebenernya, ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu dan bisnis mengambil keputusan dalam menggunakan sumber daya yang terbatas. Ini tuh kayak ilmu yang ngebahas soal gimana caranya ngatur duit, memilih barang, dan memahami harga barang. Simpelnya, ekonomi mikro itu kayak kamu lagi mikir-mikir mau beli Kopi Kenangan atau nabung buat beli iPhone baru yang udah lama kamu incar. Dalam keseharian, kita semua sebenernya udah sering banget “praktek” ekonomi mikro tanpa disadari!

Misalnya, pernah gak kamu rela jalan lebih jauh sedikit demi dapat promo buy 1 get 1 kopi? Atau mungkin kamu juga pernah bela-belain stay up late buat rebutan tiket diskon online? Ini semua keputusan kecil yang diambil buat memaksimalkan kepuasan, yang dalam istilah ekonomi mikro disebut sebagai “kepuasan marjinal” โ€” yaitu nilai lebih yang kamu dapat dari setiap pilihan yang kamu buat.

Buat kamu yang masih ragu kenapa harus belajar ekonomi mikro, coba deh bayangin keuntungannya. Bayangkan, dengan paham dasar-dasar ekonomi mikro, kamu bisa jadi lebih pinter ngatur duit! Kamu gak bakal gampang terjebak godaan belanja impulsif. Terus, kamu juga bakal lebih ngerti kenapa harga barang bisa naik-turun dan apa penyebabnya. Saat ada kabar harga telur naik misalnya, kamu jadi bisa paham apa yang mempengaruhinya, seperti biaya produksi atau permintaan yang lagi meningkat.

Lebih dari itu, kalau suatu saat kamu punya cita-cita jadi entrepreneur, ekonomi mikro ini bisa bantu kamu bikin keputusan bisnis yang lebih oke. Kamu bakal paham gimana cara menentukan harga produk biar tetap kompetitif tapi gak rugi. Kamu juga bisa ngerti gimana cara menganalisis pasar, siapa yang jadi target konsumenmu, dan kapan waktu terbaik buat promosi atau diskon. Jadi, ekonomi mikro sebenernya gak cuma ilmu di buku teks aja, tapi punya aplikasi praktis yang bisa bikin hidup kamu lebih cerdas dan strategis!

Konsep Dasar Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro punya banyak konsep yang kadang kita nggak sadari ada di sekitar kita, tapi sebenarnya sangat berpengaruh sama kehidupan sehari-hari kita. Nah, buat kamu yang mau mulai belajar ekonomi mikro, yuk kita bahas beberapa konsep dasar yang penting banget dipahami!

Penawaran dan Permintaan

Konsep yang satu ini adalah inti dari ekonomi mikro. Bisa dibilang ini dasar yang wajib banget kamu pahami kalau mau ngerti ekonomi mikro lebih dalam. Ibarat kata, ini tuh kayak fondasi buat bangunan ekonomi.

Permintaan (Demand)

Semakin murah harga suatu barang atau jasa, semakin banyak orang yang tertarik buat beli. Ini karena orang-orang selalu mencari nilai terbaik buat uang mereka. Contoh paling gampang nih, pas ada flash sale Shopee atau Tokopedia, kamu jadi kalap belanja kan? Semua produk yang tadinya nggak butuh pun bisa masuk keranjang karena diskonnya gede.

Contoh lainnya, harga tiket konser idol K-pop yang murah pasti langsung diserbu sama fans. Kalau tiba-tiba harga tiket diskon, semua fans bakalan berebut beli sampai website-nya crash!

Kurva Penawaran dan Permintaan dalam Ekonomi Mikro

Penawaran (Supply)

Di sisi lain, semakin tinggi harga suatu barang atau jasa, semakin banyak yang mau jualan atau menyediakan barang tersebut karena potensi keuntungannya besar. Contohnya, pernah nggak kamu lihat tiba-tiba banyak banget yang jualan Korean Street Food? Itu karena tren ini lagi hype banget, banyak yang mau beli, dan pedagang tahu mereka bisa pasang harga tinggi karena peminatnya banyak. Inilah yang membuat mereka berani buka lapak.

Harga dan Pasar

Harga itu sebenarnya hasil “baku hantam” antara penawaran dan permintaan. Ketika permintaan dan penawaran bertemu, muncullah harga kesepakatan atau harga pasar. Ini yang nentuin berapa harga yang bakal kamu bayar atau terima untuk suatu barang atau jasa.

Misalnya, ingat nggak pas awal pandemi, harga masker tiba-tiba jadi mahal banget? Itu karena permintaan naik drastis sementara stoknya terbatas, jadi harga langsung melambung.

Atau misalnya harga jasa talent untuk konten TikTok. Sekarang, semakin banyak brand butuh konten kreator buat promosi. Karena permintaan tinggi dan nggak semua orang bisa bikin konten yang bagus, jadilah harga jasa konten kreator TikTok naik terus.

Teori Konsumen

Nah, ini menarik! Teori konsumen membahas tentang gimana cara kita, sebagai konsumen, ngambil keputusan buat beli sesuatu. Ternyata ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan kita dalam memilih, loh!

Budget Constraint

Dalam ekonomi mikro, ada yang namanya budget constraint atau keterbatasan anggaran. Artinya, duit kamu terbatas, jadi harus pinter-pinter milih mana yang paling dibutuhin dan sesuai sama dompet. Contoh nih:

Uang jajan kamu cuma 100 ribu. Kamu bisa pilih beli Paket Ayam Geprek 35 ribu + Es krim Mixue 25 ribu, atau makan di warteg yang cuma 15 ribu dan sisanya ditabung.

Atau saat dapat gaji pertama, kamu galau mau beli iPhone cicilan atau nabung buat DP rumah. Ini adalah pilihan-pilihan yang harus kamu ambil sesuai budget kamu.

Preferensi Konsumen

Setiap orang punya selera atau preferensi yang beda-beda. Ada yang rela antri dua jam buat boba premium, tapi ada juga yang lebih milih beli boba biasa asal harganya terjangkau dan bisa dapet lebih banyak.

Ada juga kasus seperti orang yang rela bayar lebih buat beli produk organik karena lebih sehat, meskipun ada pilihan sayuran biasa yang lebih murah.

Perilaku Produsen

Sekarang kita coba lihat dari sisi yang jualan alias produsen. Ternyata produsen juga punya pertimbangan yang rumit sebelum memutuskan buat produksi barang atau jualan jasa.

Biaya Produksi

Produsen harus mikirin biaya produksi, yang terbagi jadi beberapa komponen:

  • Fixed Cost atau biaya tetap, seperti sewa tempat atau gaji karyawan tetap, yang harus dibayar meskipun usaha nggak jalan.
  • Variable Cost atau biaya variabel, seperti bahan baku, listrik, yang jumlahnya tergantung dari banyaknya barang yang diproduksi.
  • Opportunity Cost atau biaya peluang, yaitu pilihan lain yang dikorbankan. Misalnya, kalau buka coffee shop berarti gak bisa buka resto Korea, jadi ada kesempatan bisnis lain yang dilepas.

Strategi Pricing

Dalam menentukan harga, produsen juga punya beberapa strategi buat menarik konsumen:

  • Penetration Pricing, di mana harga dikasih murah dulu buat menarik pelanggan, seperti Shopee atau OVO di awal-awal. Ini bikin orang penasaran dan pengen coba.
  • Premium Pricing, di mana harga dipasang tinggi biar keliatan eksklusif, seperti iPhone atau restoran fine dining. Ini menarik konsumen yang lebih mementingkan kualitas dan image eksklusif.

Elastisitas

Elastisitas itu kayak ngukur seberapa sensitif konsumen terhadap perubahan harga. Kalau harga berubah, permintaan juga bisa berubah, tergantung barangnya.Barang Elastis

Barang elastis adalah barang yang sensitif banget sama perubahan harga. Sedikit aja harga naik, permintaannya bisa langsung turun.

Contohnya, harga ojek online. Kalau naik 5000 rupiah, langsung deh banyak yang beralih ke transportasi umum atau cari alternatif yang lebih murah.

Barang Inelastis

Barang inelastis adalah barang yang nggak terlalu terpengaruh sama perubahan harga. Biasanya ini barang-barang kebutuhan pokok yang orang tetap beli meskipun harganya naik.

Contohnya, Bahan Bakar Minyak (BBM). Meski harganya naik, orang tetap beli karena ini kebutuhan penting buat mobilitas.

Aplikasi Ekonomi Mikro dalam Kehidupan Sehari-hari

Ekonomi mikro bukan cuma teori di buku, tapi ada banget aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari kita. Yuk, lihat beberapa contohnya!

Tren Thrifting

Thrifting lagi booming banget karena permintaan dari anak muda yang suka tampil keren tapi budget terbatas. Selain itu, banyak orang yang sekarang aware sama sustainable fashion dan milih thrifting sebagai solusi.

Supply-nya juga banyak karena makin banyak orang yang menjual barang bekas yang masih bagus dan layak pakai.

Ekonomi Digital

Ekonomi digital juga sangat terpengaruh sama konsep ekonomi mikro. Contohnya:

Marketplace sering banget kasih diskon besar buat menarik konsumen dan mengalahkan kompetitor. Persaingannya ketat banget, jadi mereka berusaha kasih yang terbaik buat menarik konsumen.

Barang di online shop juga seringkali lebih murah dibanding toko fisik, karena biaya operasionalnya lebih rendah. Ini jadi daya tarik tambahan buat konsumen yang senang belanja online.

Sharing Economy

Bisnis berbasis sharing economy seperti Gojek, Grab, atau Airbnb sukses karena mereka memanfaatkan resources yang ada, seperti motor pribadi atau rumah kosong, jadi sumber penghasilan. Orang bisa dapat penghasilan tambahan, konsumen juga dapat pilihan layanan yang lebih terjangkau dan mudah diakses.

Jadi, konsep ekonomi mikro itu sebenarnya udah banyak banget diaplikasikan di kehidupan sehari-hari kita tanpa kita sadari!

Kesimpulan

Nah, sekarang kamu udah dapet gambaran kan, kenapa ekonomi mikro itu sebenernya penting banget buat dipelajari? Ternyata ekonomi mikro itu nggak sesusah yang dibayangkan, bahkan banyak hal di sekitar kita yang langsung berkaitan sama konsep-konsep dasar dalam ekonomi mikro. Yuk, coba kita rekap intinya:

  • Ekonomi mikro membantu kamu memahami keputusan sehari-hari. Setiap kali kamu beli sesuatu, pilih promo, atau mikir-mikir mau beli barang baru atau nabung dulu, itu semua adalah contoh keputusan ekonomi yang tanpa sadar kamu buat setiap hari. Ekonomi mikro bikin kamu lebih paham alasan di balik keputusan-keputusan itu.
  • Konsep penawaran-permintaan berlaku di hampir semua aspek kehidupan. Mulai dari harga kopi sampai tiket konser, dari harga rumah sampai harga bahan pokok โ€” semua itu pada dasarnya adalah hasil tarik ulur antara penawaran dan permintaan. Jadi, kalau kamu udah ngerti konsep ini, kamu jadi bisa lebih bijak dalam melihat fenomena harga di sekitarmu.
  • Memahami ekonomi mikro bikin kamu lebih pinter ngatur duit dan bikin keputusan bisnis. Kalau suatu saat kamu bercita-cita buat buka usaha sendiri, paham ekonomi mikro bisa jadi modal besar. Kamu jadi tahu cara menentukan harga yang tepat, kapan harus ngasih diskon, dan gimana cara menarik pelanggan tanpa rugi.

Jadi, tips dari gw adalah, mulai perhatiin keputusan ekonomi yang kamu ambil sehari-hari, walau sekecil apapun. Dari beli kopi sampai pilih transportasi yang paling efisien, semua ini ada hubungannya sama ekonomi mikro, loh. Semakin kamu sadar akan konsep-konsep dasar ini, semakin pintar kamu dalam membuat keputusan yang lebih baik dan lebih strategis!

Post Script:

Artikel ini emang baru ngebahas dasar-dasarnya aja. Di luar sana, masih ada banyak konsep ekonomi mikro lain yang lebih dalam dan advanced. Tapi yang penting, kamu udah punya fondasi dasar buat memahami gimana ekonomi bekerja di level individu maupun bisnis. Kalau tertarik, jangan ragu buat lanjut eksplor lagi. Siapa tahu kamu malah jadi makin penasaran dan suka sama ilmu ekonomi!


share

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments